Biasanya ketika kita sedang mengerjakan sesuatu yang membosankan dan juga melelahkan otak akan merasa cepat Lelah.
Seperti berkendara misalnya, berkendara sendiri merupakan salah satu aktivitas yang cukup melelahkan dan juga membosankan.
Karena kita dipaksa harus focus melihat sekeliling yang membuat keadaan kita selalu terjaga, maka tak heran sebagian sel di otak kita bisa tertidur untuk beberapa saat.
Disaat beberapa sel di otak tertidur tersebut akan mengakibatkan kita menjadi micro sleeping selama beberapa detik dan kemudian terbangun lagi.
Mungkin tertidur dalam beberapa detik tersebut terlihat sepele, tetapi bisa mengakibatkan efek yang sangat fatal.
Bayangkan saja jika seseorang yang sedang berkendara di jalan bebas hambatan dengan kecepatan yang disesuaikan mengalami micro sleeping walau hanya hitungan detik, tentunya bisa mengakibatkan kecelakaan yang serius.
Gejala microsleep sendiri bukanlah hal yang baru bagi para pengemudi, terdapat penelitian yang menjelaskan tentang gangguan yang satu ini.
Microsleep biasanya terjadi dikalangan supir taksi yang memiliki postur badan yang sudah dinyatakan obesitas, karena kegemukan tersebut mereka mengalami gangguan obstructive sleep apnea atau OSA yang menyebabkan kualitas tidur tersebut menjadi berkurang dan menjadi rentan terhadap gejala ini.
Beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa microsleep ini terjadi pada 45% laki-laki dan juga 22% perempuan ketika mereka sedang berkendara dan biasanya gejala ini terjadi pada sore atau juga malam hari.
Seseorang dinyatakan sedang mengalami gejala microsleep saat mereka mulai menunjukan ciri-ciriĀ seperti pandangan mulai kosong, kepala sering tersetang kedepan dan juga kedipannya lebih lambat, selain itu menguap dengan frekuensi yang sering juga menjadi salah satu ciri seseorang sedang mengalami micro sleep.
Gejala yang satu ini tak hanya berbahaya saat kita sedang berkendara saja, namun juga bisa menghambat respons dari tubuh kita dan bagaimana kita dalam mengambil keputusan.
Sebuah penelitan yang dijalankan pada 2011, meneliti seekor tikus yang terus dipaksa dalam keadaan terbangun dalam waktu yang sangat Panjang akhirnya mengalami penurunan kemampuan motorik.
Jika kamu sedang berkendara dan mulai mengalami gejala seperti yang sudah disebutkan diatas, ada baiknya kamu beristirahat setiap dua jam atau setiap 100 mil.
Selain itu, kamu juga bisa memastikan waktu tidur kamu sesuai dengan yang dianjurkan para ahli kesehatan, yaitu minimal 7 jam.
Kamu juga bisa meminta teman kamu untuk bergantian berkendara, sehingga kamu bisa meredamkan sedikit otot-otot yang tegang karena harus berjaga selama berkendara.
Seorang professor yang berasal dari Loughborough Univertsity yaitu Prof Jim Horne mengatakan bahwa terdapat senjata ampuh untuk mencegah micro sleep ini.
Ia mengatakan bahwa meminum segelas kopi bisa menjadi solusi untuk mencegah gejala yang satu ini, ketika kamu mulai merasakannya berhentilah untuk sejenak dan minumlah segelas kopi atau apapun yang mengandung kafein.
Dalam minuman kafein tersebut ia juga mengatakan setidaknya harus terdapat 150mg kafein yang masuk kedalam tubuh kita, dan membutuhkan waktu 20 menit untuk bereaksi.
Meskipun demikian, tak semua orang akan ampuh dengan cara yang menggunakan kafein, yang pasti ketika gejala mulai terasa ada baiknya berhenti sejenak.
Nah, kira-kira itulah sedikit penjelasan mengenai micro sleep yang sangat berbahaya jika sedang berkendara.
Semoga artikel ini membantu kamu yang sedang mencari informasi seputar micro sleeping, dan segera lakukan konsultasi ke dokter apabila kamu terlalu sering mengalami gejala ini.